1. Bernard Varen (1622–1650)
Bernard Varen atau lebih dikenal
dengan Varenius adalah seorang geograf asal Jerman. Anehnya, dia adalah lulusan
Ilmu Kedokteran Universitas Leiden, Belanda. Dalam bukunya, Geographia
Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang
membahas kondisi Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit
lainnya.
Dalam buku itu juga, Varenius
membagi geografi menjadi dua, yaitu:
a. Geografi Umum
Bagian ini membahas karakteristik
Bumi secara umum, tidak tergantung oleh keadaan suatu wilayah. Menurut gagasan
Varenius, geografi umum mencakup tiga bagian, yaitu:
1) Terestrial, merupakan pengetahuan
tentang Bumi secara keseluruhan, bentuk, dan ukurannya.
2) Astronomis, membicarakan hubungan
Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
3) Komparatif, menyajikan deskripsi
lengkap mengenai Bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan Bumi.
b. Geografi Khusus
Bagian ini mendeskripsikan tentang
wilayah tertentu menyangkut wilayah luas maupun sempit. Bagian ini terdiri atas
tiga aspek, yaitu:
1) Atmosferis yang secara khusus
membicarakan iklim.
2) Litosferis yang secara khusus
menelaah permukaan Bumi meliputi relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai
negeri.
3) Manusia yang membicarakan keadaan
penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagai negeri.
2. Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant
juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena menurutnya ilmu itu
dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat
ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi
adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala
yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
3. Alexander von Humboldt
(1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang
ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan.
Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi
identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi
dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim
di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang
berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
4. Karl Ritter (1779–1859)
Seperti halnya Humboldt, Ritter juga
dianggap sebagai peletak dasar geografi modern. Profesor geografi Universitas
Berlin ini mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang Bumi
sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi geografi adalah
semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik yang berkaitan
dengan kehidupan manusia.
5. Friederich Ratzel (1844–1904)
atzel adalah guru besar geografi di
Leipzig. Ia mengemukakan konsep geografi dalam bukunya yang berjudul Politische
Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum yang artinya wilayah geografis
sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara
cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.